Cara Mempercepat Kinerja Laptop/Komputer dengan Mudah

1. Matikal aplikasi yang tidak penting. Jika anda sedang memakai atau menyalakan komputer silahkan cek aplikasi yang sedang berjalan, dan tutup aplikasi anda yang tidak penting dengan cara tekan ( ctrl+Shift+Esc ) akan muncul seperti gambar di bawah.


Kemudian pilih aplikasi yang tidak penting kemudian klik "End Task".

2. Disk Clean Up pada Hardisk. Ketika windows baru di install registry,cache,dan cookies masih blom ada, tapi setelah anda pakai untuk browsing dan lainnya semua itu akan menumpuk di hardisk anda yang akan membuat kinerja komputer/laptop menurun. Nah jadi silahkan hapus itu semua agar kinerja komputer maksimal. caranya sebagai berikut :

Klik start - all program - pilih accesories - system tool - dan Disk Clean Up.

Setelah itu akan tampil gambar seperti di atas, pilih partisi / disk yang akan anda bersihkan dan ok.
Nah kemudian centang semuanya dan klik ok.

3. Defragment Pada Hardisk Anda. Apa tujuan dari defrag hardisk? defrag hardisk yaitu bukan membersihkan ataupun menghapus file, melainkan menata ulang berkas-berkas yang ada pada hardisk agar si komputer/laptop bisa dengan mudah membacanya, jadi kinerjanya akan meningkat. Untuk defragment lakukan secara berkala seperti sebulan sekali atau 2 minggu sekali lebih bagus. caranya sebagai berikut :

Klik start - all program - accesories - klik system tool dan Disk Defragmenter.
Setelah itu akan muncul seperti gambar di atas. Pilih partisi mana yang ingin di defrag dan klik defrag lalu tunggu hingga prosesnya berahir.

4. Hapus Recent Places. Racent place merupakan histori atau jejak kita memakai komputer atau laptop yang akan di simpan di sana. Memang itu tidak penting dan harus di bersihkan untuk memaksimalkan kinerja komputer. Caraya sebagai berikut.

Masuk pada my computer - klik Recent place - hapus semua file.

5. Download Software Pembersih Ccleaner. Software ini akan membantu anda membersihkan sampah pada komputer anda hingga kinerjannya meningkat. Anda akan di mudahkan untuk membersikkannya dengan software ini dan ini adalah software gratis. silahkan download disini.

6. Lakukan Restart. Melakukan restart akan meningkatkan kinerja laptop atau komputer anda, jika terjadi hang atau komputer mulai lemot lakukan restart karena akan merefresh komputer anda, dan proses berjalan lancar kembali.

7. Minimalkan Startup. Aplikasi yang tidak penting akan menambah beban pada proses berfikir komputer atau laptop anda, jadi pastikan program/aplikasi yang penting saja yang berjalan pada awal komputer/laptop menyala (startup). caranya sebagai berikut :

Tekan pada keyboard anda "windows" + "R" secara bersamaan - ketik “msconfig” - Tekan "ok" - lalu pilih startup dan hilangkan centang aplikasi yang tidak penting seperti gambar di atas.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Materi Konsep Dan Prinsip Analisis

TEKNIK KOMUNIKASI

Teori Dasar Komunikasi Data
I. Pengertian Komunikasi Data, Telekomunikasi dan Pengolahan Data Komunikasi data merupakan gabungan dari teknik telekomunikasi dengan teknik pengolahan data.
• Telekomunikasi adalah segala kegiatan yang berhubungan dengan penyaluran informasi dari titik ke titik yang lain;
• Pengolahan data adalah segala kegiatan yang berhubungan dengan pengolahan data;
• Gabungan kedua tehnik ini selain disebut dengan komunikasi data juga disebut dengan teleprocessing (pengolahan jarak jauh);
• Secara umum komunikasi data dapat dikatakan sebagai proses pengiriman informasi (data) yang telah diubah dalam suatu kodetertentu yang telah disepakati melalui media listrik atau elektro-optik dari titik ke titik yang lain;
• Sistem komunikasi data adalah jaringan fisik dan fungsi yang dapat mengakses komputer untuk mendapatkan fasilitas seperti menjalankan program, mengakses basis data, melakukan komunikasi dengan operator lain, sedemikian rupa sehingga semua fasilitas berada pada terminalnya walaupun secara fisik berada pada lokasi yang terpisah.

2. Pemikiran Dalam Komunikasi Data
• Menyalurkan informasi secepat mungkin dengan kesalahan sedikit mungkin;
• Mengintegrasikan semua jenis komunikasi menjadi satu sistem, yaitu ISDN (Integrated Service Digital Network ) atau Jaringan Digital Pelayanan Terpadu;

3. Keuntungan Komunikasi Data
a. Pengumpulan dan persiapan data
Bila pada saat pengumpulan data digunakan suatu terminal cerdas maka waktu untuk pengumpulan data dapat dikurangi sehingga dapat mempercepat proses (menghemat waktu).
b. Pengolahan data
Karena komputer langsung mengolah data yang masuk dari saluran transmisi (efesiensi).
c. Distribusi
Dengan adanya saluran transmisi hasil dapat langsung dikirim kepada pemakai yang memerlukannya.

4. Tujuan Komunikasi Data
a. Memungkinkan pengiriman data dalam jumlah besar efesien, tanpa kesalahan dan ekonomis dari suatu tempat ketempat yang lain;
b. Memungkinkan penggunaan sistem komputer dan peralatan pendukung dari jarak jauh (remote computer use);
c. Memungkinkan penggunaan komputer secara terpusat maupun secara tersebar sehingga mendukung manajemen dalam hal kontrol, baik desentralisasi maupun sentralisasi;
d. Mempermudah kemungkinan pengelolaan dan pengaturan data yang ada dalam berbagai macam sistem komputer;
e. Mengurangi waktu untuk pengolahan data;
f. Mendapatkan data langsung dari sumbernya (mempertinggi kehandalan);
g. Mempercepat penyebarluasan informasi.

5. Faktor – faktor pertimbangan Komunikasi Data
a. Pengsinyalan
Pengsinyalan (signalling) adalah suatu prosedur atau protokol yang harus dilaksanakan
terlebih dahulu sebelum pengiriman informasi dimulai.
b. Transmisi
Media transmisi harus efesien dan dapat melayani berbagai jenis alat. Karakteristik transmisi :
- lebar frekwensi yang dapat ditampung
- redaman
- daya yang dapat ditampung
- waktu yang dibutuhkan

Model Komunikasi

Dalam proses komunikasi data dari satu lokasi ke lokasi yang lain, harus ada minimal 3 unsur utama sistem yaitu sumber data, media transmisi dan penerima. Andaikan salah satu unsur tidak ada, maka komunikasi tidak dapat dilakukan. Secara garis besar proses komunikasi data digambarkan berikut ini :

Sumber Data.
Pengertian sumber data adalah unsur yang bertugas untuk mengirimkan informasi, misalkan terminal komputer, Sumber data ini membangkitkan berita atau informasi dan menempatkannya pada media transmisi. Sumber pada umumnya dilengkapi dengan transmitter yang berfungsi untuk mengubah informasi yang akan dikirimkan menjadi bentuk yang sesuai dengan media transmisi yang digunakan, antara lain pulsa listrik, gelombang elektromagnetik, pulsa digital. Contoh dari transmisi adalah modem yaitu perangkat yang bertugas untuk membangkitkan digital bitstream dari PC sebagai sumber data mejadi analog yang dapat dikirimkan melalui jaringan telepon biasa menuju ke tujuan.

Media Transmisi
Media transmisi data merupakan jalur dimana proses pengiriman data daari satu sumber ke penerima data. Beberapa media transmisi data yang dapat digunakan jalur transmisi atau carrier dari data yang dikirimkan, dapat berupa kabel, gelombang elektromagnetik, dan lain-lain. Dalam hal ini berfungsi sebagai jalur informasi untuk sampai pada tujuannya.
Ada beberapa hal yang berhubungan dengan transmisi data yaitu kapasitas dan tipe channel transmisi, kode transmisi, mode transmisi, protokol yang digunakan dan penggunaan kesalahan transmisi.
Beberapa media transmisi yang digunaka antara lain: twisted pair, kabel coaxial, serat optik dan gelombang elektromagnetik.

A. TEKNIK KOMUNIKASI

Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu atau untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik langsung secara lisan, maupun tak langsung melalui media.

Menurut Gause dan Weinberg menyarankan agar analis memulainya dengan mengajukan pertanyaan bebas konteks, dimana pertanyaan tersebut berfokus pada pelanggan, tujuan keseluruhan, dan keuntungan.

Contoh:

  • Siapa di balik permintaan untuk pekerjaan ini?
  • Apa keuntungan ekonomi dari pemecahan yang berhasil?

Rangkaian pertanyaan berikutnya memungkinkan analis mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai masalah dan pelanggan, untuk menyatakan persepsinya terhadap suatu pemecahan.

  • Masalah apakah yang akan diselesaikan oleh pemecahan ini?
  • Dapatkah anda memperlihatkan kepada saya atau menjelaskan lingkungan dimana pemecahan tersebut akan digunakan

Teknik Komunikasi

  • Mengawali Proses

Gause dan Weinberg [GAU89] menyarankan agar analis memulainya dengan mengajukan pertanyaan bebas konteks, dimana pertanyaan tersebut berfokus pada pelanggan, tujuan keseluruhan, dan keuntungan.

Contoh:

  • Siapa di balik permintaan untuk pekerjaan ini?
  • Apa keuntungan ekonomi dari pemecahan yang berhasil?
  • Rangkaian pertanyaan berikutnya memungkinakan analis mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai masalah dan pelanggan, untuk menyatakan persepsinya terhadap suatu pemecahan.

Contoh:

  • Masalah apakah yang akan diselesaikan oleh pemecahan ini?
  • Dapatkah anda memperlihatkan kepada saya atau menjelaskan lingkungan dimana pemecahan tersebut akan digunakan?

Rangkaian pertanyaan berikutnya berfokus pada efektifitas pertemuan. [GAU89] memberikan contohnya sebagai berikut:

  • Apakah ada orang lain yang dapat memberikan informasi tambahan?
  • Apakah ada hal lain yang harus saya tanyakan kepada anda?

Pertanayan-pertanyaan tersebut akan membantu anda mengawali komunikasi yang perlu untuk berhasilnya analisis. Pada dasarnya sesi tanya jawab seharusnya digunakan pada pertemuan pertama dan kemudian diganti dengan format yang mengkombinasikan lemen-elemen pemecahan masalah, negosiasi, dan spesifikasi

  • Teknik Spesifikasi Aplikasi yang Terfasilitasi

Adanya teknik pendekatan spesifikasi aplikasi yang teratasi / facilitated aplication spesification techniques (FAST) dapat mendorong munculnya tim gabungan antara pengembang dan pelanggan yang bekerjasama untuk mengidentifikasimasalah, mengusulkan elemen pemecahan, menegosiasi pendekatan yang berbeda, dan mengkhususkan rangkaian pemecahan awal [ZAH90].Banyak pendekatan yang berbeda terhadap FAST telah diusulkan. Masing-masing pendekatan menggunakan skenario yang sangat berbeda, tetapi semuanya menerapkan beberapa variasi tuntutan dasar seperti: Pertemuan dilakukan di sisi netral dan dihadiri baik oleh pengembang maupun pelanggan. Aturan main untuk persiapan dan partisipasi dibuat.

Sebuah mekanisme definisi (dapat merupakan sebuah lembar kerja, diagram flip, stiker dinding, atau papan tembok) digunakan. FAST bukanlah obat bagi masalah yang dihadapi dalam pengumpulan awal berbagai persyaratan, tetapi pendekatan tim memberikan keuntungan dari banyak sudut pandang, diskusi sesaat, dan penyaringan, serta merupakan langkah maju konkrit ke arah pengembangan spesifikasi.

  • Penyebaran Fungsi Kualitas

Disebut juga Quality function deployment (QFD) adalah teknik manajemen kualitas yang menerjemahkan kebutuhan pelanggan ke dalam persyaratan teknis bagi perangkat lunak.

QFD mengidentifikasi 3 persyaratan [ZUL92] yaitu:

  • Persyaratan normal:
  • Sasaran dan
  • tujuan dinyatakan bagi sebuah produk atau sistem selama pertemuan dengan pelanggan.

Bila persyaratan ini ada, maka pelanggan akan menjadi puas.

Contoh : tipe tampilan grafis yang diminta, dan tingkat kerja yang didefinisikan. Persyaratan yang diharapkan: Persyaratan ini implisit terhadap produk atau sistem dan sangat fundamental sehingga pelanggan tidak menyatakannya secara eksplisit. Ketidakhadirannya menyebabkan ketidakpuasan.

Contoh: Mudahnya instalasi perangkat lunak.

Exciting requirment: Persyaratan ini sangat diharapkan oleh pelanggan dan terbukti sangat memuaskan bila ada. Misalnya, perangkat lunak pengolah kata diharapkan dengan fitur standar. Produk yang disampaikan berisi sejumlah kemampuan layout halaman yang sangat menyenangkan dan tidak terduga. Dalam kenyataan, QFD mencakup seluruh proses rekayasa [AKA90]. Tetapi banyak konsep QFD dapat diaplikasikan ke dalam masalah komunikasi pelanggan yang dihadapi oleh perekayasa perangkat lunak selama tahap awal analisis

persyaratan.


B. PRINSIP-PRINSIP ANALISIS

Masing-masing metode analisis memiliki titik pandang yang unik. Tetapi semua metode analisis dihubungkan oleh serangkaian prinsip operasional:

  • Domain informasi dari suatu masalah harus direpresentasikan dan dipahami.
  • Fungsi-fungsi yang akan dilakukan oleh perangkat lunak harus didefinisikan.
  • Tingkah laku perangkat lunak (sebagai suatu urutan kejadian eksternal) harus diwakilkan.
  • Model-model yang menggambarkan informasi, fungsi, dan tingkah laku harus dipecah-pecah dalam suatu cara yang membongkar suatu detail dalam bentuk lapisan.
  • Proses analisis harus bergerak dari informasi dasar ke detail implementasi.
  • Prinsip analisis operasional mengharuskan kita membangun model fungsi dan tingkah laku, yaitu:
  • Model Fungsional: Perangkat lunak mentransformasi informasi, dan untuk melakukannya, perangkat lunak harus melakukan paling tidak tiga fungsi genetik: input, pemrosesan, dan output.

Dengan mengaplikasikan prinsip – prinsip tersebut, analis mendekati suatu masalah secara sistematis. Domain informasi diuji sehingga fungsi itu dapat di pahami secara lebih lengkap. Model – model digunakan sehingga karakteristik fungsi dan tingkah laku dapat dikomunikasikan dengan cara yang rapi. Pembagian diterapkan untuk mengurangi keruwetan. Pandanagan esensial dan implementasi dari perangkat lunak diperlukan untuk mengakomodasi batasan logis yang dibebankan oleh persyaratan pemrosesan dan batasan fisik yang dibebankan oleh elemen system yang lain.
Sebagai tambahan untuk prinsip analisis operasional tersebut, Davis [DAV95a] mengusulkan serangkaian5 prinsip panduan untuk “rekayasa persyaratan”:

  • Mengembangkan prototype yang memungkinkan seorang pemakai memahami bagaimana interaksi manusia dengan mesin terjadi. Karena persepsi mengenai kualitas prangkat lunak sering di dasarkan pada persepsi “friendliness” interface, maka prototyping (dan terasi yang dihasilkan) sangatlah dianjurkan.
  • Merekam asal dan alas an untuk setiap persyaratan. Hal ini merupakan langkah pertama dalam membangun kemampuan penelusuran kembali ke pelanggan.
  • Menggunakan pandangan persyaratan bertingkat. Pembangunan data, fungsional, dan model tingkah laku member perekayasa perangkat lunak tiga pandangan berbeda. Hal ini mengurangi kemungkinan bahwa inkonsistensi akan diketahui.
  • Memprioritaskan persyaratan. Batas waktu yang tegas dapat menghalangi implementasi setiap persyaratan perangkat lunak. Bila model proses inkremental (Bab2) diaplikasikan, maka persyaratan yang disampaikan dalam inkremental pertama harus di identifikasi.
  • Berusaha mengurangi ambiguitas. Karena sebagian besar persyaratan di gambarkan dalam bahasa natural, kemungkinan untuk terjadinya ambiguitas selalu ada. Penggunaan kajian teknis formal merupakan satu – satunya cara untuk mengurangi ambiguitas tersebut.

Perekayasa perangkat lunak yang mempercayai prinsip tersebut akan dapat lebih mengembangkan spesifikasi perangkat lunak yang kemudian akan menjadi dasar yang kuat bagi desain.

Domain Informasi
Semua aplikasi perangkat lunak secara kolektif dapat disebut data processing. Menarik bahwa istilah itu berisi sebuah kunci ke pemahaman terhadap persyaratan perangkat lunak. Perangkat lunak dibangun untuk memproses data, menstraformasi data dari bentuk yang satu kebentuk yang lain, yaitu untuk menerima input, memanipulasinya dengan berbagai cara, dan menghasilkan output. Pernyataan mendasar dari sasaran ini benar bila kita membangun perangkat lunak batch untuk system daftar gaji atau perangkat lunak real-time embedded untuk mengontrol aliran bahan bakar ke mesin kendaraan bermotor.

Tetapi sangat penting untuk dicatat bahwa perangkat lunak juga memproses event. Event mewakili banyak aspek dari control system dan tidak lebih daripada data Boolean – baik on atau off, true or false, there or not there. Sebagai contoh, sensor tekanan mendeteksi bahwa tekanan melampaui batas nilai aman dan mengirimkan sebuah sinyal alarm ke monitoring perangkat lunak. Sinyal alarm tersebut merupakan suatu event yang mengontrol tingkah laku system. Dengan demikian, data (bilangan, karakter, citra, suara, dll) dan control (kejadian), keduanya ada pada domain informasi dari suatu masalah.

Prinsip analisis operasional yang pertama membutuhkan suatu pengujian domain informasi. Domain informasi berisi tiga pandangan yang berbeda dari data dan control ketika masing – masing dip roses oleh program computer :
1) Muatan dan hubungan informasi
2) Aliran informasi,
3) Struktur informasi.

Untuk benar – benar memahami domain informasi, masing – masing dari pandangan tersebut harus diperhatikan.
Muatan Informasi mewakili data dan objek control individual yang terdiri dari beberapa kumpulan informasi yang lebih besar yang di transformasikan oleh perangkat lunak. Misalnya, objek data paycheck merupakan sebuah gabungan dari sejumlah data yang penting : nama pembayar, jumlah bersih yang dibayarkan, pembayaran keseluruhan, potongan, dan seterusnya. Demikianlah, muatan dari paycheck ditentukan oleh atribut – atribut yang dibutuhkan untuk membuatnya. Dengan cara yang sama, muatan dari suatu objek control yang disebut status system dapat dibatasi oleh sebuah string dari banyak bit. Masing – masing bit mewakili jenis informasi yang berbeda yang menunjukkan apakah perangkat tertentu itu on-line atau off-line.

Objek data dan control dapat dihubungkan dengan objek data dan control lainnya. Sebagai contoh, objek data paycheck memiliki satu hubungan atau lebih dengan objek timecard, employee, bank dan lain – lain. Selama analisis domain informasi, hubungan – hubungan itu harus ditetapkan.

Aliran informasi mewakili cara dimana data dan kontrol berubah pada saat masing – masing bergerak melalui sebuah system. Spereti diperlihatkan pada Gambar 11.3, objek input ditransformasikan ke informasi intermediate ( data dan atau control), dan lebih jauh lagi ditransformasikan ke output. Sepanjang jalur transformasi tersebut, informasi tambahan dapat dimunculkan dari penyimpanan data yang ada (seperti, file disket atau memory buffer). Transformasi yang diaplikasikan merupakan fungsi atau subfungsi yang harus dilakukan oleh sebuah program. Data dan control yang bergerak diantara dua (fungsi) transformasi menentukan interface dari masing” fungsi.

Struktur informasi mewakili organisasi internal dari berbagai jenis data dan control. Apakah jenis data akan diorganisasi sebagai sebuah table n-dimensi atau sebagai sebuah struktur pohon hirarki? Dalam konteks struktur, informasi apa yang dihubungkan dengan informasi lain? Apakah semua informasi di isikan ke dalam sebuah struktur tunggal atau akan digunakan struktur yang berbeda? Bagaimana informasi dalam suatu struktur informasi berhubungan dengan informasi pada struktur yang lain? Pertanyaan – pertanyaan tersebut dijawab dengan suatu penilaian struktur informasi. Harus dicatat juga bahwa struktur data, konsep yang berhubungan yang akan di diskusikan pada buku ini, mengacu pada perancangan dan implementasi informasi.

Pemodelan
Kita menciptakan model untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai entitas actual yang akan dibangun. Bila entitas tersebut berupa sebuah bentuk fisik (bangunan, pesawat, mesin), kita dapat membangun model yang identik dalam bentuk dan potongan, tetapi dalam skala yang lebih kecil. Tetapi bila entitas yang akan dibangun adalah perangkat lunak, maka model harus memakai bentuk yang berbeda. Model harus dapat memodelkan informasi yang di transformasikan oleh perangkat lunak, fungsi (dan subfungsi) yang memungkinkan transformasi terjadi, dan tingkah laku system pada saat transformasi terjadi.

Selama analisis persyaratan perangkat lunak, kita menciptakan model system yang akan dibuat. Model tersebut berfokus pada apa yang harus dilakukan oleh system, bukan pada bagaimana system melakukannya. Dalam beberapa kasus, model yang kita buat menggunakan notasi grafis yang menggambarkan informasi, pemrosesan, tingkah laku system, dan karakteristik lain sebagai symbol yang berbeda dan dapat dikenali. Bagian lain dari model dapat benar – benar tekstual. Informasi deskriptif dapat diberikan dengan menggunakan bahasa natural atau bahasa khusus untuk menggambarkan persyaratannya.

Prinsip analisis operasional kedua dan ketiga mengharuskan kita membangun model fungsi dan tingkah laku :
Model fungsional. Perangkat lunak mentransformasi informasi, dan untuk melakukannya, perangkat lunak harus melakukan paling tidak tiga fungsi genetic: input, pemrosesan, dan output. Pada saat model fungsional dari suatu aplikasi dibuat, perekayasa perangkat lunak memfokuskan dri pada fungsi – fungsi masalah khusus. Model fungsi dimulai dengan sebuah model tingkat konteks tunggal (yakni nama perangkat lunak yang akan dibuat). Dengan serangkaian iterasi , maka lebih banyak lagi detail fungsional diberikan, smapai seluruh rancangan dari semua fungsionalitas system terwakili.

Model tingkah laku. Sebagian besar perangkat lunak merespon kejadian – kejadian dari dunia luar. Karakteristik stimulus-respon ini membentuk dasar dari model tingkah laku. Program computer selalu ada dalam pernyataan – suatu mode tingkah laku yang dapat di obeservasi secara eksternal (misalnya, penungguan, penghitungan, pencetakan, polling) yang diubah hanya pada saat beberapa event berlangsung. Contohnya, perangkat lunak akan tetap berada dalam wait state sampai (1) jam internal menunjukkan bahwa beberapa interval waktu telah berlalu, (2) satu event eksternal (misalnya, pergerakan mouse) menyebabkan suatu interupsi, atau (3) sebuah system eksternal member sinyal kepada perangkat lunak agar bergerak dengan beberapa cara. Model tingkah laku menciptakan representasi pernyataan – pernyataan perangkat lunak dan event – event yang menyebabkan perangkat lunak mengubah pernyataan.

Model yang diciptakan selama analisis persyaratan melayani sejumlah peran penting :

  • Model membantu analisis dalam memahami informasi, fungsi, dan tingkah laku suatu system, sehingga membuat tugas analisis persyaratan menjadi lebih mudah dan lebih sistematis.
  • Model menjadi titik focus bagi kajian sehingga merupakan kunci bagi penetuan kelengkapan, konsistensi, dan akurasi dari spesifikasi.
  • Model menjadi dasar bagi pengerjaan desain, member perancang suatu representasi esensial dari perrangkat lunak yang dapat diterjemahkan ke dalam suatu konteks implementasi.

Pembagian
Masalah sering menjadi terlalu luas atau terlalu rumit untuk dipahami sebagai salah satu kesatuan. Karena itulah kita cenderung membagi masalah seperti itu ke dalam bagian – bagian sehingga dapat dipahami dengan mudah dan kemudian membangun interface antara bagian – bagian tersebut, sehingga keseluruhan fungsi dapat dilakukan. Prinsip analisis operasional keempat menyatakan bahwa domain informasi, fungsional, dan tingkah laku perangkat lunak tidak dapat dibagi – bagi. Secara konseptual, kita membangun sebuah representasi hirarki dari informasi atau fungsi dan kemudian membagi elemen bagiang paling atas (1) mengekpos detail pertambahan dengan bergerak secara vertical dalam hirarki (2). Mendekomposisi masalah dengan bergerak secara horizontal dalam hirarki.

Persyaratan untuk perangkat lunak Safe Home dapat dianalisis dengan pembagian domain informasi, fungsional, dan tingkah laku produk. Untuk mengilustrasikannya, domain fungsional dari masalah tersebut akan di bagi – bagi. Gambar 11.5 mengilustrasikan dekomposisi horizontal dari perangkat lunak Safe Home. Masalah dibagi dengan mengahadirkan fungsi perangkat lunak Safe home konstituen, menggerakkannya secara horizontal dalam hirarki fungsi. Tiag fungsi mayor dicatat pada tingkat pertama hirarki.

Subfungsi yang sesuai dengan fungsi Safe Home mayor dapat diuji dengan mengekpos detail secara vertical pada hirarki, seperti di tunjukkan pada gambar 11.6. dengan menggerakkannya ke arah bawah sepanjang jalur tunggal di bawah sensor monitor fungsi, pembagian terjadi secara vertical untul memperlihatkan pertambahan tingkat detail fungsional.

Pendekatan pembagian yang telah di aplikasikan pada fungsi – fungsi Safe-home juga dapat di aplikasikan padadomain informasi dan kelakuan system akan memberikan wawasan tambahan ke dalam persyaratan system. Pada saat masalah di bagi – bagi, interface di antara system – system ditarik. Data dan control yang bergerak melewati suatu interface harus dibatasi untuk input yang diperlukan untuk melakukan fungsi yang dinyatakan dan outputyang diperlukan oleh elemen fungsi atau system yang lain.

Pandangan Esensial dan Implementasi
Pandangan esensial persyaratan perangkat lunak menyajikan fungsi yang akan dikerjakan dan informasi yang akan diproses tanpa melihat detail implementasinya. Sebagai contoh, pandangan esensial dari fungsi Safe Home read sensor status tidak tergantung pada bentuk fisik dari data atau tipe sensor yang digunakan. Pada dasarnya, dapat diperdebatkan bahwa read status akan menjadi nama yang lebih sesuai bagi fungsi tsb, karena fungsi itu tidak mengabaikan detail mekanisme input keseluruhan. Dengan cara yang sama, sebuah model data esensial dari item data phone number (diimplikasikan oleh fungsi dial phone number) dpt di representasikan pada tahap ini tanpa menghiraukan struktur data yang utama (bila ada) yang digunakan untuk mengimplementasi item data.

Pandangan implementasi dari persyaratan menyajikan manifestasi dunia nyata dari pemrosesan fungsi – fungsi dan struktur informasi. Perangkat input Safe Home merupakan sebuah sensor perimeter. Sensor tsb mendeteksi masukan ilegal dengan “mengendus” adanya break dalam sebuah rangkaian listrik. Analisis harus mengenali batasan yang dikenakan oleh elemen system yang diberlakukan oleh elemen (sensor) system sebelumnya dan mempertimbangkan pandangan implementasi fungsi dan informasi bila pandangan semacam itu sesuai.

C. PROTOTYPE PERANGKAT LUNAK

a. Prototyping Perangkat

Analisis harus dilakukan tanpa mengabaikan paradigma rekayasa perangkat lunak yang di aplikasikan; tetapi bentuk yang diambil oleh analisis akan bermacam- macam. Dalam banyak kasus sangat mungkin untuk mengaplikasikan prinsip operasional dan menarik sebuah model perangkat lunak yang melaluinya sebuah desain dapat dikembangkan, pengaplikasian prinsip analisis dan penyusunan model perangkat lunak yang akan dibangun yang disebut prototype untuk penilaian pelanggan danpengembang.

b. Pemilihan prototyping

Paradigma prototyping terbatas dan tidak terbatas. Pendekatan terbatas sering disebut : throw away prototyping. Dengan menggunakn pendekatan tersebut, prototyping sebagai sebuah demonstrasi kasar dari sebuah persyaratan.Kemudian prototype dikesampingkan dan perangkat lunak direkayasa dengan menggunakan suatu paradigma yang berbeda.Pendekatan tidak terabatas sering disebut evolusionary prototyping,menggunakan prototyping sebagai bagian utama dari aktivitas analisis yang akan diteruskan ke dalam desain dan konstruksi.

c. Metode dan Peranti Prototyping

Agar prototyping perangkat lunak efektif, maka harus dikembangkan suatu prototype dengan cepat sehingga pelanggan dengan dapat menilai hasil dan perubahan yang di rekomendasikan. Untuk melakukan prototyping dengan tepat ad tiga kelas metode dan peranti generik, teknik generasi keempat komponen perangkat lunak reusable, spesifikasi normal,dan lingkungan prototyping.

Analisis harus dilakukan tanpa mengabaikan pardigma rekayasa perangkat lunak yang di aplikasikan; tetapi bentuk yang di ambil oleh analisis akan bermacam – macam. Dalam situasi yang lain, dilakukan pengumpulan persyaratan (melalui FAST, QFD, atau teknik “cuci otak” yang lain [JOR89], pengaplikasian prinsip analisis, dan penyusunan model perangkat lunak yang akan di bangun yang disebut prototype, untuk penilaian pelanggan dan pengembang.

11.4.1 Pemilihan Pendekatan Prototyping
Paradigma protyping dapat terbatas atau tidak terbatas. Pendekatan terbatas sering disebut throwaway prototyping. Dengan menggunakan pendekatan tsb, prototype melulu sebagai sebuah demonstrasi kasar dari persyaratan. Pendekatan tidak terbatas, yang disebut juga evolutionary prototyping, menggunakan prototype sebagai bagian pertama dari aktivitas analisis yang akan diteruskan kedalam desain dan kontruksi. Prototipe perangkat lunak merupakan evolusi pertama dari system yang diselesaikan.

Secara umum, sembarang aplikasi yang menciptakan tampilan visual yang dinamis, berinteraksi erat dengan pemakai manusia, atau membutuhkan algoritma atau pemrosesan kombinatorial yang harus dikembangkan dalam sebuah gaya evolusioner, adalah calon untuk prototyping

11.4.2 Metode dan peranti prototyping
Supaya prototyping perangkat lunak efektif, maka harus dikembangkan suatu prototype dengan cepat sehingga pelanggan dapat menilai hasil dan perubahan yang di rekomendasi. Untuk melakukan prototyping secara cepat, ada tiga kelas metode dan peranti generic: teknik generasi keempat, komponen perangkat lunak reusable, spesifikasi formal, dan lingkungan prototyping.

Teknik Generasi Keempat (4GT). Teknik generasi keempat meliputi suatu array yang luas dari query database dan bahasa pelaporan, program dan generator aplikasi, serta bahasa nonprocedural. Karena 4GT memungkinkan perekayasa perangkat lunak memunculkan kode yang dapat dieksekusi dengan cepat, maka 4GT ideal untuk prototyping yang cepat.
Komponen Perangkat Lunak Reusable. Pendektan lain ke rapid prototyping adalah dengan memasang, bukan membangun, prototype dengan menggunakan serangkaian komponen perangkat lunak yang ada.Pada setiap kasus, komponen perangkat lunak harus dirancang dengan cara terntentu sehingga memungkinkannya untuk dipakai kembali tanpa harus mempunyai pengetahuan yang mendetail mengenai kerja internalnya. Perlu di catat bahwa sebuah produk perangkat lunak yabg ada dapat digunakan sebagai sebuah prototype bagi produk kompetitif yang “baru dan telah dikembangkan”. Dengan cara tertentu, hal tsb merupakan suatu bentuk dari reusabilitas untuk prototyping perangkat lunak.

Lingkungan Prototyping dan Spesifikasi Formal. Selama dua decade terakhir, sejumlah bahasa spesifikasi formal dan peranti telah dikembangkan sebagai pengganti bagi teknik spesifikasi bahasa natural. Sekarang pengembang bahasa formal itu berada dalam proses pengembangan lingkungan interaktif yang (1) memungkinkan seorang analisis untuk secara interaktif menciptakan spesifikasi system atau perangkat lunak yang berdasarkan pada bahasa, (2) memanggil peranti otomatis yang menerjemahkan spesifikasi berdasarkan bahasa kedalam kode yang dapat di eksekusi, dan (3) memungkinkan pelanggan untuk menggunakan kode prototype yang dapat di eksekusi untuk menyaring persyaratan – persyaratan formal.

D. Spesifikasi yang dibutuhkan dalam prinsip analisis

Spesifikasi persyaratan PL dibuat pada puncak tugas analisis. Fungsi dan kinerja yang dialokasikan pada PL sebagai bagian dari rekayasa system, diperhalus dengan membangun sebuah diskripsi informasi lengkap,diskripsi tingkah laku dan fungsional lengkap,indikasi persyaaratan kinerja dan batasan desain, criteria validasi yang sesuai, dan data lain yang berkenaan dengan persyaratan. The Nation Bureau of Standards, IEE( standard no. 830- 1984) dan Departement Pertahanan AS mengusulkan format calon untuk spesifikasi persyaratan perangkatan perangkat lunak. Berikut merupakan kerangka kerj untuk spesifikasi.

a. Pendahuluan

- Refrensi system

- Deskripsi keseluruhan

- Batasan proyek PL

b.Deskripsi informsi

- Representasi isi informasi

- Representasi aliran informasi

- aliran data

- aliran kontrol

c.Deskripsi fungsional

- Pembagian fungsional

- deskripsi fungsional

- gambaran pemrosesan

- retriksi / keterbatasan

- persyaratan kinerja

- batasan desain

- diagram pendukung

- diskripsi control

- spesifikasi control

- batasan desain

d.Diskripsi prilaku

- peryataan system

- event dan tindakan

e.Validasi dan kreteria

- batas kinerja

- kelas- kelas pengujian

- respon PL

- pertimbangan khusus

f.Bibliografi

g.Lampiran

E.Kajian spesifikasi dalam konsep dan prinsip analisis

Metode spesifikasi sama dengan pemecahan masalah. Pereka PL yang dipaksa bekerja dengan spesifikasiyang tidak lengkap,tidak konsisten,atau salah akan mengalami frustasi atau keraguan.akibatnya, kualitas ,ketepatan waktu dan kelengkapan perangkat lunak menjadi korban.

Prinsip spesifikasi

  1. Spesifikasi, tanpa mempedulikan mode dimana kita melakukannya, dapat dilihat sebagai sebuah proses representasi. Persyaratan diwakilkan dengan suatu cara yg membawa ke arah implemen tu model dari system yang diperlukan yg meliputiData dan respon fungsional dari suatu system terhadap berbagai stimulus dari lingkungan.
  2. Membangun konteks dimana PL beroperasi dengan menentukan cara dimana komponen system yg lain berinteraksi dengan PL.
  3. Menentukan lingkungan dimana system beroperasi dan menunjukan bagaimana “ sekumpulan agen yang sangat terjalin bereaksi terhadap stimulus dalam lingkungan.
  4. Menciptakan sebuah model yg kognitif daripada model desain atau implementasi.Model kognitif menggambarkan sebuah system sebagaimana dirasakan oleh komunitas pemakainya.
  5. mengenali spesifikasi harus toleran terhadap ketidak lengkapan dan dapat di tambah.
  6. Membangun muatan dan struktur spesifikasi dengan suatu cara yang akan memungkinkan spesifikasi dapat ditambah agar dapat berubah.

Kajian dari suatu spesifikasi persyaratan perangkat lunak dilakukan baik oleh pelanggan atau pengembang PL. Karena spesifikasi membentuk dasar bagi desain dan aktivitas rekayasa selanjutnya, maka kajian harus dilakukan dengan hati- hati. Kajian dilakukan pertama kali pada tingkat makroskopik.pada tingkat ini pengkaji akan memastikan bahwa spesifikasi sudah lengkap, konsisten, dan, akurat

Pertanyaan - pertayan berikut dapat di ajukan contohnya

Apakah tujun dan sasaran yang diyatakan bagi perangkat lunak tetap konsisten dengan tujuan dan sasaran system?

  • Apakah interface penting kesemua element system sudah digambarkan?
  • Apakah fungsi mayor tetap ada pada ruang lingkup, dan sudah digambarkan dengan lengkap dn tepat?
  • Apakah tingkah laku PL konsisten dengan informasi yang harus diproses dan fungsi harus dilakukannya?
  • Apakah batasan desain realistis?
  • Apakah resiko teknologis pengembang sudah dipertimbangkan?

Pengkaji dapat mengembangkan pertayaan diatas dengan :

Mencari konektor persuasive

  • Bila suatu daftar yang diberikan tidak lengkap,pastikan jenisnya sudah dipahami.
  • Pastikan jangkauan yg dinyatakan tidak berisi asumsi yg tidak dinyatakan.
  • Hati hatilah pada kata kerja yang kabur
  • Hati hati terhadap kata ganti yang ambiguitas
  • Cari pertanyaan yang mengimplimentasikan kepastian Bila kajian lengkap spesifikasi persyaratan PL diakhiri oleh pelanggan atau pengembang.

Perubahan yang diminta setelah spesifikasi itu di akhiri tidak akan dieleminasi, tetapi pelanggan harus mencatat bahwa masing – masing perubahan setelah pengakhiran spesifikasi merupakan ekstensi dari ruang lingkup PL yang demikian dapat menambah biaya dan atau dapat memperpanjang jadwal proyek.Bahkan dengan prosedur kajian terbaikpun, tetap ada sejumlah masalah spesifikasi. Spesifikasi sulit di uji dalam berbagai cara yang berarti sehingga inkonsistensi dan penghilangan dapat berlangsung tanpa terlihat. Selama kajian , perubahan terhadap terhadap spesifikasi dapat disetujui.Sangat sulit untuk menili pengaruh global dari suatu perubahan ; yaitu bagaimana suatu perubahan dalam suatu fungsi mempengaruhi persyaratan bagi fungsi- fungsi yang lain.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS